Thursday, March 16, 2017

Teori Evolusi, Petunjuk, Dan Bukti Bukti Nya

Teori Evolusi adalah mengarah pada proses perubahan pada makhluk hidup yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu lama. Menurut konsep evolusi biologi dinyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari spesies yang sama yang hidup di masa lalu.Adanya pengaruh kondisi yang berbeda beda mengakibatkan setiap spesies dapat mengalami mutasi,migrasi gen, rekombinasi genetik,seleksi alam ,atau isolasi reproduksi sehingga terbentuk spesies spesies baru .Oleh karena itu ,para ahli berpendapat bahwa evolusi mengakibatkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup .
Teori Evolusi banyak menimbulkan perdebatan di kalangan para ahli. Banyak orang yang meyakini kebenaran teori evolusi, namun banyak pula dan meragukan kebenaran dari teori tersebut. Ahli-ahli yang mempercayai kebenaran teori evolusi mengajukan berbagai bukti-bukti yang menerangkan bahwa evolusi benar-benar telah terjadi pada makhluk hidup yang ada saat ini.

Petunjuk Tentang Adanya Evolusi

a). Adanya variasi individu
Variasi yang dapat diwariskan merupakan faktor utama teori evolusi Darwin, karena variasi memberikan bahan baku-bahan dasar yang akan diolah melalui seleksi alam. Variasi individu terjadi dalam populasi semua spesies organisme yang bereproduksi secara seksual. Tidak semua keanekaragaman yang kita amati dalam suatu populasi dapat diturunkan. Fenotipe adalah produk komulatif dari suatu genotipe yang diwariskan dengan berbagai pengaruh lingkungan. Hanya komponen genetik variasilah yang dapat mengakibatkan evolusi sebagai hasil dari seleksi alam, karena hanya inilah komponen yang diwariskan antar generasi.

b). Paleontologi
Yaitu ilmu tentang fosil pergantian bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui dari jenis bukti lain mengenai cabang utama keturunan dalam  kehidupan. Sebagai contoh, bukti-bukti dari bidang biokimia, biologi molekuler, dan biologi sel menempatkan prokariota sebagai nenek moyang semua kehidupan dan memperkirakan bahwa bakteri mendahului semua kehidupan eukariota dalam catatan fosil, fosil ikan adalah yang paling tua dari semua vertebrata lain, disusul kemudian oleh amfibi, diikuti oleh reptilian, kemudian mamalia dan burung.

c). Penyebaran Geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula.  Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.

d). Homologi Organ
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang sama disebut homologi, dan tanda-tanda anatomis evolusi seperti itu disebut dengan struktur homolog. Anatomi perbandingan konsisten dengan semua bukti-bukti lain dalam memberikan bukti bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang dimana struktur nenek moyang yang berfungsi dalam satu kapasitas dimodifikasi ketika mereka mengemban fungsi baru.
Beberapa struktur homolog yang paling menarik adalah organ vestigial (organ sisa yang tidak berguna lagi), yaitu struktur dengan arti penting yang kecil, jika ada, bagi organisme tersebut. Organ vestiqal merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya. Sebagai contoh paus masa kini tidak memiliki tungkai belakang tetapi memiliki sisa-sisa tulang pelvis dan kaki leluhur daratnya yang berkaki empat. 

e). Komparasi Embrional
Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio vertebrata akan mengalami suatu tahapan dimana mereka memiliki kantung insang pada bagian samping tenggorokannya. Pada ikan, misalnya kantung insang berkembang menjadi insang, pada vertebrata darat, struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain, seperti saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan pada manusia.

f). Perbandingan Biokimia
Semua spesies mempunyai campuran sifat-sifat nenek moyangnya dan sifat-sifat baru. Jenis dan jumlah sifat yang sama merupakan petunjuk jauh dekatnya hubungan kekerabatan. Hal semacam ini juga terjadi pada pewarisan sifat biokimia. Pewarisan sifat biokimia melalui DNA pada tiap spesies mengandung instruksi untuk sintesis RNA dan protein yang penting untuk menghasilkan individu baru. Perbandingan DNA, RNA, atau protein pada spesies yang berbeda merupakan cara lain untuk mengevaluasi hubungan evolusi diantara spesies.

g). Analogi Organ
Analogi adalah alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang sama/ alat-alat tubuh yang fungsinya sama tetapi asal filogenetik, perkembangan embrional, dan strukturnya berbeda.

h). Domestikasi
Domestikasi adalah pembudidayaan hewan atau tumbuhan liar sehingga bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia. Domestikasi terkadang dapat menghasilkan variasi baru atau spesies yang berbeda dengan induknya. Variasi yang terbentuk dari proses domestikasi menunjukan bahwa suatu organisme dapat berevolusi.

BUKTI-BUKTI TEORI EVOLUSI

1). Adanya petunjuk fosil
Fosil sering digunakan oleh para ahli untuk mempelajari makhluk hidup yang hidup pada jaman dahulu. Fosil yang berumur lebih tua akan terletak pada lapisan batuan yang lebih dalam, dan yang berumur lebih muda terletak lebih di luar. Fosil yang sering dijadikan bukti teori evolusi adalah fosil kuda. Nenek moyang kuda pada zaman dahulu berukuran kecil dan mengalami perkembangan seiring waktu selama berjuta-juta tahun.

2). Adanya homologi organ-organ tubuh
Homologi organ tubuh adalah organ-organ yang berasal dari struktur yang sama namun memiliki fungsi yang berbeda. Sirip depan paus dan tangan manusia memiliki struktur pertulangan yang sama, sayap kekelawar dan kaki depan kucing juga adalah bentuk homologi organ tubuh. Lawan dari homologi adalah analogi organ tubuh, dimana suatu organ memiliki fungsi yang sama padahal memiliki struktur yang berbeda. Contohnya adalah sayap kelelawar dengan sayap kupu-kupu, keduanya memiliki fungsi sama namun strukturnya sangat jauh berbeda.

3). Adanya perbandingan fisiologi
Makhluk hidup tersusun atas unit fungsional dan structural terkecil berupa sel. Antara sel manusia, kelinci, dan sel hewan lainnya memiliki kinerja yang sama dalam proses pembelahannya, proses pembentukan energinya, dan proses-proses fisiologis lainnya. Kesamaan ini menunjukkan bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang sama berjuta-juta tahun yang lalu.

4). Adanya embriologi perbandingan
Apabila embrio-embrio hewan dibandingkan, ternyata pada awal perkembangannya memiliki bentuk yang hampir sama. Kesamaan bentuk awal dari embrio ini merupakan tanda bahwa mereka dahulunya berasal dari organisme yang sama dan mengalami evolusi dalam banyak keturunan sehingga menjadi sangat berbeda.

5). Adanya variasi individu dalam satu keturunan
Individu-individu yang lahir dari induk yang sama sering memiliki morfologi yang berbeda. Misalnya saja anak kampung yang baru menetas, setelah cukup umur akan nampak bahwa anak ayam yang satu memiliki warna yang berbeda dengan yang lainnya. Pada manusia peristiwa inipun terjadi, anak-anak dari orang tua yang sama pasti memiliki morfologi yang berbeda, kecuali bila terjadi kembar identik.

6). Adanya petunjuk biokimia
Setiap makhluk hidup memiliki DNA sebagai sumber informasi genetik yang akan diturunkan kepada keturunannya. DNA ini dapat mengalami perubahan akibat peristiwa mutasi yang merupakan alat utama terjadinya evolusi. Antara manusia dan monyet memiliki persamaan DNA hingga 90% lebih, antara manusia dan kucing juga memiliki beberapa persamaan pada struktur DNA nya. Hal ini menjadi salah satu bukti evolusi yang cukup kuat.

7). Adanya sisa alat-alat tubuh
Manusia memiliki usus buntu dan tulang ekor yang dikatakan sebagai sisa alat-alat tubuh. Usus buntu berukuran panjang dimiliki hewan-hewan herbivora untuk membantunya mencerna daun dan rumput. Manusia telah berkembang menjadi pemakan segala sehingga usus buntunya mereduksi dan mengecil menjadi sangat kecil sekali. Usus buntu ini menjadi salah satu bukti bahwa nenek moyang manusia dulunya adalah pemakan tumbuhan. Tulang ekor manusia yang sangat pendek dikatakan sebagai sisa-sisa nenek moyang yang berekor, namun karena sudah tidak memerlukan ekor lagi maka tulang ekor manusia mereduksi dan menjadi kecil selama beribu-ribu keturunan.

Pendapat Para Ahli mengenai Petunjuk Evolusi

a. Leonardo da Vinci (Itali, 1452 – 1519)
Merupakan orang pertama yang berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.

b. George Cuvier (Prancis, 1769 – 1532)
Ahli anatomi perbandingan, yang mengadakan study perbandingan antara fosil-fosil dengan makhluk hidup yang ada sekarang. Selanjutnya menyimpulkan bahwa pada masa tertentu telah diciptakan makhluk hidup yang berbeda dari masa ke masa (atau pada setiap yang berbeda diciptakan makhluk yang berbeda pula). Setiap masa diakhiri dengan kehancuran alam, faham ini dikenal dengan kataklisma.

c. Charles Lyell (Inggris)
Dalam Principle of Geology, menyatakan bahwa, terjadinya strata lapisan bumi yang mengandung fosil bukan karena proses bencana alam, tetapi merupakan suatu proses yang berlagsung sedikit demi sedikit.

d. William Smith
Mengemukakan bahwa tiap strata mempunyai  tipe fosil yang khas. Semakin ke bawah stratanya, fosil yang dikandung semakin jauh berbeda dengan mahluk hidup yang sekarang ada.

e. Charles Darwin


Mengatakan bahwa fosil adalah petunjuk dari kehidupan yang kontinu yang berkembang secara evolusi. Sebagai contoh ialah perkembangan “filo genik” dari kuda.

No comments:

Post a Comment