Tuesday, February 14, 2017

Bioteknologi Pertanian

Bioteknologi Pertanian adalah pengembangan teknologi di bidang pertanian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin lama semakin meningkat, di era modern ini kebutuhan pangan semakin meningkat sehingga manusia di tuntut untuk melakukan inovasi di dalam berbudi daya tumbuhan agar mendapat hasil yang melimpah, kualitas yang bagus, bibit yang sehat dan baik dan produktivitas tanaman yang relatif cepat untuk di panen.

Kultur Jaringan
Kultur Jaringan adalah salah satu metode Bioteknologi di bidang pertanian, metode kultur jaringan ini di lakukan dengan cara menanam bagian tumbuhan bisa berupa biji, batang, daun atau pun akar untuk di jadikan bibit baru yang berjumlah banyak. Biasanya cara kultur jaringan media penanaman nya di dalam botol dengan syarat tertentu seperti suhu, pencahayaan yang terkontrol. Melalui teknik ini satu tanaman bisa di perbanyak menjadi ribuan bahkan ratusan. Saat ini sudah sangat banyak instansi perusahaan pemerintah maupun swasta yang mengembangkan metode kultur jaringan dengan tujuan mampu memenuhi kebutuhan bibit tanaman yang berkualitas untuk suatu kepentingan.

Baca Juga Mengenai: - Bioteknologi Farmasi Dan Kedokteran

Berikut Ini Beberapa Keunggulan Metode Kultur Jaringan: 

1. Mampu menghasilkan bibit yang mayoritas seragam dalam jumlah yang sangat banyak sehingga waktu panen dapat di perkirakan.

2. Bibit yang di hasilkan bebas dari virus dan penyakit sehingga bibit lebih sehat.

3. Kualitas yang di hasilkan sama dengan induk tanaman sehingga yang di peroleh sesuai dengan yang di harapkan.

Rekayasa Genetika
Bioteknologi pertanian juga dapat di lakukan dengan cara memanfaatkan teknologi nuklir. Penyinaran jaringan tanaman atau sel dengan radiasi gamma cobalt 60 misalnya. Untuk mengubah susunan DNA kita butuh sinar radiasi gamma cobalt 60. DNA adalah komponen dasar mahluk hidup yang mengandung gen pembawa sifat keturunan yang sama dengan iduknya. Yang hasil dari rekayasa genetika mengharapkan perubahan gen bisa bermacam-macam.
Misalnya ada tumbuhan yang berdaun polos dan di karnakan proses rekayasa genetika tumbuhan itu berdaun dengan cerah dan indah, dan jika itu berhasil maka lahirlah varian baru dari kombisi tanaman dan rekayasa ini sebenarnya tidak hanya di peruntukan pertanian namun disini saya mengulas tentang rekayasa genetika pada tumbuhan.
Rekayasa genetika adalah cara menghubungkan DNA satu dengan DNA yang lainnya dengan tujuan agar terciptanya varietes baru yang unggul sesuai dengan apa yang di harapkan pelaksana, sehingga perkembangan pertanian semakin maju.

Hidroponik dan Aeroponik
Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan yang siap pakai.

Keuntungan Dengan Cara Hidroponik Adalah:

a. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit.
b. Produksi tanaman lebih tinggi.
c. Tumbuh lebih cepat.
d. Pemakaian pupuk lebih efisien.
e. Mudah pengerjaannya.
f. Tidak tergantung pada kondisi alam.
g. Tidak membutuhkan lahan luas.

Selain hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik. Jika hidroponik media yang digunakan untuk tumbuh akar adalah air dan media lain misalnya kerikil atau pasir. Tapi pada aeroponik tidak menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya dari air yang biasanya berasal dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan pertumbuhan tanaman.

Fusi Protoplas
Fusi Protoplas merupakan suatu proses alamiah yang terdapat dari mulai tanaman tingkat rendah sampai pada tanaman tingkat tinggi. Fusi protoplas merupakan gabungan protoplas dengan protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid. Hibridisasi somatik melalui fusi protoplasma digunakan untuk menggabungkan sifat lain dua spesies atau genus yang tidak dapat digabungkan secara seksual ataupun aseksual. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh genom dari spesies yang sama (intra spesies), atau antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau antargenus dari satu famili (inter genus).
Ketika tanaman dilukai, maka sejumlah sel yang disebut callus akan tumbuh pada tempat yang dilukai tersebut. Sel-sel callus memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tunas dan akar serta keseluruhan tanaman berbunga. Potensi alami sel-sel tersebut yang terprogram menjadi calon tanaman baru sangat ideal untuk rekayasa genetik. Seperti pada sel-sel tanaman, sel-sel callus dikelilingi oleh dinding selulosa yang tebal, yaitu sebuah rintangan yang menghambat pembentukan DNA baru. Dinding sel tersebut dapat dipecah dengan dinding selulose sehingga menghasilkan sel tanpa dinding sel yang disebut protoplas. Protoplas ini dapat digabungkan dengan protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid. Metode ini disebut fusi protoplas.

Tujuan Fusi Protoplas
adalah untuk mendapatkan suatu hibrida somatic atau sibrida atau mengatasi kelemahan dari hibrida seksual.

Terdapat Kelemahan Dari Hibrida Seksusal, yaitu:

1. Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera. Hibridisasi somatik dapat mengatasi hal tersebut.

2. Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk betina saja. Dalam proses pembuahan, ganet jantan hanya membawa inti saja dengan sedikit sitoplasma sebaliknya pada tetua betina selain inti juga sitoplasma. Untuk mendapat sitoplasma dari kedua tetua diadakan fusi antara sitoplasma.

Pembentukan Varietas Tanaman Unggul Baru
Teknik-teknik bioteknologi juga dimanfaatkan untuk membuat jenis tanaman tanaman unggul yang baru. Hal ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat, sedangkan luas lahan pertanian cenderung menurun. Tanaman unggul ini diharapkan mempunyai produktivitas yang lebih baik. Selain itu, peningkatan hasil, juga dilakukan upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai tambah yang lain.

Sebagai contoh, nilai tambah pada beberapa tanaman unggul yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi jalar.

2. Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe, buncis, dan kedelai.

3. Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih baik.

4. Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polong polongan dengan kandungan protein penyebab alergi yang lebih rendah

5. Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan kandungan lycopene yang tinggi yang berguna sebagai antioksidan untuk mengurangi kanker, bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, serta pada padi dengan kandungan vitamin A dan zat besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.

6. Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk mengobati penyakit manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang telah direkayasa sehingga dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit kanker.

7. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak.


Demikian posting ini mengenai Bioteknologi Pertanian. Semoga bermanfaat. Terima Kasih.

No comments:

Post a Comment